Ulangan harian dapat berapa, ya?
Bel istirahat pun berbunyi, aku dan teman-teman ku pergi untuk membeli makanan di kantin, mencoba untuk menghiraukan ulangan harian bahasa Jawa tersebut. Namun malah terus-terusan terpikir di benakku, 'Bagaimana jika hasil ujian ku nanti buruk? Apakah nanti aku akan ikut remidi? Apakah aku akan mendapat nilai nol? Ah! Kenapa jadi kepikiran gini sih'. Aku pun menggelengkan kepala, mencoba menghiraukan, walaupun sesekali akan terfikir kembali.
Bel pulang pun akhirnya berdering, semua siswa-siswi berteriak senang. Aku juga begitu. Meski tiba-tiba aku terdiam, karena besok akan ada ulangan harian Bahasa Jawa. Sore pun aku lewati di rumahku, tanpa belajar, dan acuh ke ujian bahasa Jawa besok. Toh, masih ada waktu malam hari kok buat belajar. Emang terkesan menyepelekan, tapi percayalah, aku sangat takut pada hari esok.
Malam hari pun tiba, setelah sholat maghrib aku pun membuka buku ku, mencoba memahami materi dari buku bahasa Jawa ku. Duh! Susah banget materi nya, aku menyesal karena setiap pembelajaran bahasa Jawa tidak memperhatikan dan memilih untuk tidur, atau menjahili teman ku. Aku menangis, iya menangis. Sungguh susah, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan aku.. belum menguasai materinya!
Sudahlah, aku pasrah. Pasrah jika aku akan melaksanakan remidial, pasrah jika mungkin aku mendapat nol. Aku pun beranjak pergi ke kasur, menutupi badan ku dengan selimut tebal, dengan mata yang sembab karena menangis.
Keesokan harinya pun tiba, aku berangkat ke sekolah dengan kantung mata yang menghitam, serta mata yang sembab. Teman ku yang berniat mengageti ku saja sampai kaget karena melihat wajah ku yang porak-poranda, "Aya! Ada apa dengan wajah mu?!" Teriak teman ku kaget dan mulai mengamati wajah ku.
"Aku tidak bisa tidur kemarin, aduh. Aku ngantuk sekali" Ucap ku dengan mata sayu, mata ku terasa berat sekali untuk dibuka.
Teman ku pun hanya menatap ku prihatin, dan menarik ku untuk duduk. Saat aku ingin tidur, tiba-tiba bel masuk berdering menandakan waktu pembelajaran akan segera dimulai. Jam pertama pun dimulai, walaupun mata ku sangat berat untuk di buka, tapi sungguh! Dada ku berdetak dengan sangat kencang, karena ulangan harian bahasa Jawa akan dimulai.
Kertas ulangan pun dibagikan, tentu aku tidak merasa percaya diri ketika aku sudah memegang kertas ulangan tersebut. Ketika aku membuka dan mengamati nya, aku tau jawabannya. Sungguh, kenapa soal nya mudah sekali? Bahkan aku mengerti semua soal nya. Aku mencoba mengamati teman-teman ku, beberapa dari mereka terlihat bingung saat melihat soal di kertas. Aku pun berbalik badan dan kembali menatap soal ulangan harian tersebut. Aku tersenyum tipis, tiba-tiba saja aku percaya diri.
Satu jam pun berlalu, bel yang menandakan pergantian jam pun berbunyi. Aku bernafas lega karena telah menyelesaikan semua soal ulangan tersebut. Sekarang tinggal menunggu hasil nya, deg-degan? Tentu saja! Doa ku sangat kencang sekali seperti kereta cepat Whoosh!
Setiap hari aku berdoa, berdoa agar nilai ku tidak di bawah kkm. Sampai tiba waktu nya jam bahasa Jawa. Kertas ulangan pun dibagikan, aku pun membuka kertas tersebut dan.. Aku mendapat nilai 92! Aku senang sekali, sangat senang! Aku melonjak-lonjak dengan bahagia.
Ternyata, aku hanya perlu percaya diri dan yakin pada diriku sendiri. Usaha yang di sertai dengan doa, akan mendapat hasil yang ingin di capai.
Komentar
Posting Komentar